Kunjungi Bupati Pandeglang, Ini Pesan Warga Suku Baduy

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE

Puluhan warga suku adat Baduy mendatangi Pendopo Pandeglang dalam rangkaian acara Seba Baduy tahun 2025. Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh perwakilan suku Baduy  yakni Jaro Saidi dan Jaro pemerintahan Jaro Oom.

Kedatangan Rombongan Suku Baduy  diterima langsung oleh Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani beserta para jajarannya. Dalam kunjungan tersebut, perwakilan Suku Baduy membawa hasil alam berupa pisang, padi, kelapa, gula merah dan beberapa hasil bumi lainnya yang diserahkan langsung  Bupati Pandeglang.

Bacaan Lainnya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE

Kepala Bidang Kebudayaan pada Disparbud Pandeglang, Heryana mengatakan bahwa sekitar 30 warga Suku Baduy mengunjungi Pendopo Pandeglang.

“Kedatangannya (Suku Baduy-red) diterima langsung oleh Bupati Pandeglang. Mereka menyerahkan hasil alam dari Baduy untuk Seba kepada Ibu Gede atau Bupati,” kata Heryana kepada wartawan, sabtu (03/05/2025).

Heryana mengungkapkan,Tak hanya menyerahkan hasil bumi, warga Baduy juga menitipkan pesan kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang agar menjaga kelestarian alam dan lingkungan.

“Pesan utama warga Suku Baduy adalah menjaga keseimbangan alam, Gunung ulah dilebur, lembah jangan dirusak, pendek ulah disambung, dan lojong ulah dipotong. Artinya, alam harus dijaga tetap apa adanya, tidak boleh ditambah atau dikurangi,” ucapnya.

“Pandeglang memiliki tiga gunung yaitu Gunung Karang, Gunung Pulosari, dan Gunung Aseupan. Itu pesan dari warga Baduy, agar alam dijaga dan tidak dirusak,” sambung hery.

Menurutnya, tiga gunung tersebut memiliki nilai penting secara spiritual dan budaya bagi masyarakat adat. Karena itu, kelestariannya harus menjadi perhatian semua pihak.

“Jadi tiga gunung di Pandeglang harus dijaga. Artinya menjaga alam, tidak boleh dirusak,” terangnya.

Heryana berharap tradisi Seba Baduy yang rutin dilakukan setiap tahun ini terus terjaga dan dapat mempererat hubungan antara masyarakat adat dengan pemerintah daerah.

“Ke depannya, pemerintah daerah bersama Suku Baduy bisa terus menjaga alam sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Harapannya, tali silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat adat Baduy tetap terjalin dengan baik,” harapnya.

Setelah menyerahkan hasil bumi dan menyampaikan pesan pelestarian alam kepada Bupati Pandeglang, rombongan warga Suku Baduy melanjutkan perjalanan ke Serang, Banten.

Rombongan menuju Pendopo Gubernur Banten menggunakan kendaraan mobil dan mendapat pengawalan ketat dari petugas Kepolisian. Kunjungan ini merupakan bagian dari tradisi Seba Baduy, di mana masyarakat adat Baduy menyampaikan hasil bumi sekaligus pesan moral kepada para pemimpin daerah.

Pos terkait