Tujuh Program Fatayat NU Banten pada Rapat Kerja

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE

Pengurus Wilayah Fatayat NU Banten mengelar rapat kerja untuk satu tahun kedepan. Kegiatan terssebut diikuti oleh pengurus wilayah, cabang, dan perwakilan Pimpinan Pusat Fatayat NU. Dari hasil kegiatan tersebut ada tujuh program prioritas yang akan dilaksanakan oleh Fatayat NU Banten.

Ketua PW Fatayat NU Banten  Menawati mengatakan membuat program kerja  yang realistis dan rasional untuk dilaksanakan. Selain rasional, semua program harus bersinergi dan berkolaborasi dengan pengurus Pimpinan Cabang Fatayat NU yang ada di Banten sehingga bisa berjalan bersamaan. Ia menjelaskan isu terkait perempuan dan anak adalah masalah utama dalam pembuatan program kerja ini.

Bacaan Lainnya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE

“Para pengurus harus membuat program yang realistis dan tidak mengada-ngada. Selain realistis harus bisa disinergikan serta di kolaborasikan dengan PC Fatayat se Banten, alhamdulilah ada tujuh program yang dihasilkan,” ungkapnya.

Lanjut hasil dari rapat kerja ini  ada tujuh program prioritas atau Sapta Karya Fatayat NU Banten. Pertama adalah memperkuat kualitas dan kuantitas kader Fatayat NU Banten melalui pelatihan-pelatihan life skil kader melalu Latihan Kader Dasar (LKD), Latihan Kader Lanjutan (LKL) dengan target 31.550 orang yang berasal dari semua pengurus fatayat NU di semua tingkatan baik dari pengurus 8 Pimpinan Cabang (PC), pengurus 150 Pimpinan Anak Cabang (PAC), dan  pengurus 1500 Pimpinan Ranting (PR).

“Karena Fatayat adalah organisasi pengkaderan tentunya untuk terus menjaga eksitensi dan peranya pengkaderan internal harus kuat,” ujarnya.

Selanjutnya kedua, program untuk memperkuat spiritualitas baik untuk pengurus Fatayat maupun masyarakat secara umum dengan melakukan kegiatan Khataman Qur’an, Kajian Aswaja dan Fiqih Wanita , Safari Dakwah ke pesantren dan majelis taklim yang ada di provinsi Banten. Ketiga adalah program untuk memperkuat kesehatan jasmani dan menjaga kelestarian lingkungan hidup melalui program sosialisasi kesehatan di pengajian-pengajian, pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah dan jalan sehat dan senam sehat, Keempat adalah program untuk penguatan ekonomi umat melalui program Fatayat tanggung mandiri melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kader Fatayat, Fatayat go digital marketing (pengelolaan keuangan keluarga), Fatayat berkebun (Fatayat Farming), identifikasi produk, pendampingan legalitas wirausaha kader Fatayat NU.

“Pemberdayan perempuan itu jelas sangat penting baik untuk kader maupun untuk masyarakat Banten tentunya Fatayat harus hadir ditengah – tengah masyarakat,” ujarnya.

Yang Kelima adalah program advokasi bidang hukum dan politik yang fokusnya adalah  kampanye melek hukum dan anti kekerasan melalui kegiatan sosialisasi kepada masyarakat umum dan kader Fatayat NU. Keenam adalah program untuk mendukung pelestarian seni dan budaya, berkolaborasi dengan sanggar-sanggar dan komunitas  yang peduli dengan kesenian yang ada di Banten. Ketujuh adalah program meningkatkan literasi digital dan pemberdayaan perempuan dengan kampanya melek digital bagi pengurus fatayat NU Banten, membuat dan mengelola Media Sosial Fatayat NU Banten, memfasilitasi dan melaksanakan webinar digital, membuat pelatihan desain grafis.

“Tujuh program ini meruapkan hasil kesepatakan dari semua pengurus, kami optimistis bisa berhasil untuk menjalakannya,” ungkapnya.

Nurul Mudrika selaku perwakilan Pimpinan Pusat Fatayat NU menyampaikan bahwa isu perempuan dan anak harus menjadi program kerja prioritas. Karena isu soal perempuan dan anak masih banyak terjadi di masyarakat. Untuk itulah harus ada  sinkronisasi program kerja antara PW Fatayat dan PP Fatayat NU.

“Harus ada sinkronisasi program kerja antara PW Fatayat dan PP Fatayat NU terutama menyangkut soal isu perempuan dan anak. Karena itu adalah isu utama yang akan selalu diperjuangkan dan dikawal oleh Fatayat NU,” pungkasnya.

Pos terkait