Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Pandeglang di Klaim Menurun

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang mengklaim tren penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) selama tiga tahun terakhir, sebagai salah satu capaian penting dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Eni Yati dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Petugas di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FTKP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKTRL) dalam pelayanan kesehatan bagi Ibu hamil dan Ibu bersalin,di salah satu Hotel di Kabupaten Pandeglang, Senin (22/12/2025), yang di hadiri ratusan  tenaga kesehatan dari berbagai Fasilitas kesehatan di daerah tersebut.

Bacaan Lainnya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE

” Jumlah kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Pandeglang dalam kurun waktu 3 tahun terakhir mengalami penurunan yang cukup luar biasa, walaupun penurunannya sedikit tidak signifikan tapi ini merupakan kinerja yang luar biasa, ” kata Eni Yati alam Sambutannya.

Dikatakan Eni Yati, periode Januari–Desember 2025, data internal Dinkes mencatat angka kematian ibu sebanyak 24 Kasus. Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2024 sebanyak 28 kasus dan ditahun 2023 sebanyak 30 kasus.

” Tren serupa juga terlihat pada angka kematian bayi, yang menunjukkan penurunan signifikan sejak 2023. Dimana ntuk angka kematian bayi di tahun 2025 ini sebanyak 138 kasus, menurun jika dibanding tahun 2024 sebanyak 195 kasus dan tahun 2023 sebanyak 144 kasus, ” ujar Eni Yati.

Menurut Eni Yati, penurunan angka kematian ini merupakan hasil dari berbagai upaya strategis, antara lain peningkatan mutu Bidan, penanganan kedaruratan, penguatan sistem rujukanyang efektif, dan pemberian asupan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan hingga masa nipas, serta bayi baru lahir.

” Selain itu juga mencakup pelatihan dan optimalisasi sarana, juga upaya edukasi kepada ibu hamil mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin. semuanya bertujuan untuk menekan AKI dan AKB di Kabupaten Pandeglang, ” jelasnya.

Kendati demikian, Dinas Kesehatan juga mengakui bahwa masih terdapat beberapa tantangan dalam penanganan kasus kematian ibu dan bayi, seperti keterbatasan fasilitas tertentu serta kebutuhan peningkatan akses layanan kesehatan di daerah terpencil.

” Melalui kegiatan peningkatan kapasitas petugas ini, AKI dan AKB dan Kerja sama lintas sektor, dukungan masyarakat, serta peningkatan kualitas dan kesetaraan pelayanan kesehatan bagi seluruh ibu dan bayi, AKI dan AKB dapat ditekan hingga 0 kasus, ” harapnya.

Sementara itu, Bupati Pandeglang, Dewi Setiani mengapresiasi capaian penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Pandeglang dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya, kasus Kematian Ibu dan Bayi merupakan tanggung Jawab bersama.

” Ini bukan hanya menjadi tanggungjawab Dinkes saja, tapi seluruh elemen masyarakat. Karena berbagai penyebab kematian itu bukan hanya dilintas bidang kesehatan saja, tetapi dibudaya, di kehidupan ,prilaku masyarakat, juga menjadi pencetus dari kematian ibu dan bayi, ” tegasnya.

Untuk menekan angka kematian ibu dan bayi, lanjut Bupati, pemerintah daerah telah berupaya memberikan dukungan berupa anggaran maupun sarana prasarana, obat, dan tenaga kesehatan yang maksimal.

“Semoga kedepan, Kabupaten Pandeglang bisa menurunkan sampai ke Nol untuk kematian ibu dan bayi ini, ” tandasnya.

Pos terkait