Suasana pilu menyelimuti SD Negeri Karaton 5, Kampung Parung Sentul, Kelurahan Karaton,Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, setelah diketahui belum ada satu pun siswa yang mendaftar untuk tahun ajaran 2025/2026. Sekolah dasar yang telah berdiri sejak 1970 itu kini menghadapi ancaman penutupan akibat krisis jumlah murid.
Kepala SDN Karaton 5, Tati Patmawati mengaku sedih. Ia menyebut kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir.
“Tahun-tahun sebelumnya memang jumlah murid menurun, tapi tetap ada yang mendaftar. Tahun ini benar-benar kosong. Kami sangat terpukul,” ujar Tati kepada wartawan, Senin (07/07/2025).
Tati menjelaskan, jumlah siswa di SDN Karaton 5 memang terus menurun dalam lima tahun terakhir. Kini total murid dari kelas 2 hingga kelas 6 hanya sebanyak 31 siswa,dengan jumlah guru sebanyak 6 orang. kondisi bangunan sekolah yang mulai tua dan minim fasilitas dituding menjadi salah satu penyebab enggannya masyarakat untuk mendaftarkan anak-anak mereka. Padahal, SDN Karaton 5 memiliki rekam jejak prestasi yang cukup membanggakan di tingkat kecamatan.
” Selain itu, adanya isu penggabungan atau merger sejak tahun 2020 lalu, menimbulkan ke khawatiran di kalangan masyarakat, khususnya di Kampung Parung sentul ini, padahal isu merger tersebut hingga kini tidak terjadi, ” ujar nya.
Tati berharap, jika hingga awal tahun ajaran baru dimulai pada senin pekan depan tidak ada pendaftar, tati meminta agar SD Negeri Karaton 5 dialihkan fungsinya atau digabung dengan sekolah terdekat.
” Kalau dari kami pihak sekolah, jika kedepannya seperti ini kita tidak mendapatkan murid, saya mah inginnya di merger saja. Kami meminta kepada pemerintah pusat maupun daerah,mohon diperhatikan. Walaupun jumlah siswa kami ini tinggal 31,tapi tetap harus diperhatikan, ” pintanya.
Surahman, salah seorang warga kampung Parung Sentul membenarkan jika banyak orang tua yang memilih untuk menyekolahkan anaknya di sekolah lain ketimbang di SDN Karaton 5.
” Karena mungkin lokasinya kan di pojok kampung, lalu kondisi sekolahannya kurang terawat dan fasilitasnya juga minim. Makanya banyak yang milih sekolah ke SDN Karaton 3 atau SDN Karaton 1 yang lokasinya tidak jauh dari kampung kami, ” singkatnya.
Situasi ini menjadi potret nyata tantangan dunia pendidikan di Kabupaten Pandeglang , khususnya di wilayah-wilayah yang mengalami penurunan jumlah penduduk usia sekolah.