Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang, Rahmat Zultika, yang mengklaim akan menertibkan para Pedagang Kaki Lima (PKL) diarea steril acara Gerbag Ngadu Bedug, hanya isapan jempol belaka.
Karena hingga kini, memasuki hari kedua acara yang di pusatkan di Alun-alun perkotaan Pandeglang itu, para pedagang jumlahnya justru semakin banyak.
Pantauan di lokasi, bukan hanya di area taman bermain dan lapangan basket. Para pedagang illegal itu pun, berbanjar di area jogging track, belakang saung peserta bedug dan beberapa sudut Alun-alun.Jika ditaksir, jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan dengan berbagai jenis barang dagangan yang dijajakan. Dengan dalih, mereka ingin turut mengais rezeki atas adanya event Gebrag Ngadu Bedug itu.
Selain dikeluhkan oleh pengunjung, keberadaan para pedagang yang memadati area steril tersebut juga dikeluhkan oleh peserta ngadu bedug, dan kalangan lainnya.
“Ko saya lihat semakin banyak itu pedagang di Alun-alun,” kata Endang, pengunjung asal Rangkasbitung, Minggu (8/6/2025).
Ia tidak tahu pasti mengapa keberadaan pedagang itu seolah dibiarkan, hanya saja ujarnya, informasi yang ia dapat, seharusnya Alun-alun steril dari pedagang.
“Faktanya, malah semakin padat,” tandasnya.
Petugas Satpol-PP yang ditemui wartawan di area Alun-alun, enggan berkomentar dan menanggapi hal tersebut.
Diketahui, Kepala Disparbud Kabupaten Pandeglang Rahmat Zultika, sempat menegaskan bahwa area Alun-alun akan disterilkan dari pedagang, baik Pedagang Kaki Lima (PKL), pedagang asongan maupun sejenisnya.
“Itu tidak diperuntukkan bagi pedagang, dan mengganggu acara. Nanti panitia akan menindaklanjutinya,” pungkasnya.
Ditambahkannya, pedagang sudah disiapkan tempat yaitu di jalur Masjid Agung Ar Rahman