Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa satu dari dua anak di Indonesia pernah mengalami kekerasan, baik secara fisik, psikis, maupun seksual.
Pernyataan ini disampaikan Menteri Arifah dalam acara Jelajah Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) yang digelar di Kabupaten Pandeglang,Banten. Jumat (18/07/2025). Ia menekankan bahwa kekerasan terhadap anak masih menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan nyata dari seluruh elemen masyarakat.
“Data menunjukkan bahwa 1 dari 2 anak Indonesia mengalami kekerasan. Ini bukan angka yang sedikit, angka yang sangat banyak dan menjadi keprihatinan kita bersama,” ujar Menteri Arifah.
Ia juga menjelaskan bahwa kekerasan tidak hanya terjadi di ruang publik, tetapi banyak terjadi di lingkungan yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, seperti rumah dan sekolah.
” Analisa kami, kenapa angka kekerasan pada anak semakin banyak, karena di sebabkan beberapa faktor. Pertama pola asuh dalam keluarga, penggunaan gedget, dan faktor lingkungan, ” ujarnya.
Lebih lanjut, Kementerian PPPA mendorong penguatan sistem perlindungan anak di tingkat keluarga dan komunitas. Selain itu, peningkatan literasi dan kesadaran masyarakat mengenai hak-hak anak juga menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan.
“ Kita semua punya peran. Keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara harus bersatu melindungi anak-anak kita. Mereka adalah generasi penerus bangsa,” tegasnya.
Salah satu upaya Pemerintah melalui kementrian PPPA saat ini adalah mengajak kepada seluruh masyarakat untuk kembali membudayakan permainan tradisional yang berbasis kearifan lokal.
” Kita kembalikan anak-anak kita bermain pernainan tradisional, di sekolah -sekolah berikan permainan tradisional, ” pungkasnya.
Dengan momentum Hari Anak Nasional Tahun 2025 dengan mengusung tema ” Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045″, Menteri Arifah mengajak seluruh pihak untuk membangun lingkungan yang ramah, aman, dan bebas dari kekerasan bagi setiap anak di Indonesia.