Oknum Staf Ahli DPR Fraksi PKB Inisial MN Diduga Koordinir Potongan 30 Persen Anggaran P3TGAI

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE

Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang dillaksanakan di Kabupaten Lebak dan Pandeglang diduga anggarannya dipangkas Rp40-60 juta oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Koordinator Wilayah JPMI Banten, Entis Soemantri mengatakan, proyek tersebut diduga dimonopoli oleh salah satu anggota DPR RI dari Fraksi PKB berinisial AZ.

Bahkan, tambah dia, dari 62 titik program tersebut diminta setor atau jatah preman sebesar 20 hingga 30 persen.

“Melihat ini kami sangat miris. Karena ada kemungkinan dugaan kongkalingkong partai politik bersama BBWSC wilayah Banten,” katanya dalam sambungan telepon.

Seorang narasumber lainnya yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, bahwa dugaan kuat aliran dana potongan tersebut dikoordinir oleh oknum Staf Ahli Komisi V DPR RI Fraksi PKB berinisial MN.

“Disinyalir MN ini yang menampung semua potongan dana dari proyek itu,” katanya.

Sementara itu, Sekertaris DPW PKB Provinsi Banten, Umar Barmawi membantah, jika AZ melakukan tindakan tersebut.

Sebab, program P3-TGAI merupakan program Pemerintah Pusat untuk Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi atau P3-TGAI di desa-desa. Terlebih, tambah dia, anggaran penerima bantuannya pun langsung masuk ke rekening masing-masing penerima manfaat.

“Jadi isu yang berkembang itu tidak benar. Karena mekanisme pencairan anggaranya langsung ke rekening masing-masing tadi,” ujarnya kepada wartawan.

Menurutnya, program P3-TGAI merupakan aspirasi DPR RI yang kemudian dibawa ke dapil nya masing-masing berdasarkan usulan. Bahkan, proses pendaftarannya pun langsung mengusulkan kepada balai BBWSC3 wilayah Banten yang kemudian diverifikasi. Hal itu dilakukan dalam rangka mengakomodir kepentingan masyarakat di daerah.

“Jadi program itu dibawa ke dapilnya, untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat di desa-desa. Soal pemotongan itu tidak ada. Soalnya verifikasi langsung ke balai,” katanya.

“Kalau pun ada itu sudah mencederai program Pak Presiden dan mencederai hati petani,” sambungnya.

Pada saat ditanya berapa desa yang menerima program aspirasi P3-TGAI di wilayah Lebak-Pandeglang, Politisi PKB itu mengaku tidak mengetahui.

“Tidak tahu kalau itu. Saya kurang paham, berapa aspirasi dari fraksi. Karena saya hanya memediasi saja, dan saya merasa terpanggil, lantaran membawa nama partai,” ucapnya.

Umar juga mengaku baru mengetahui anggaran program P3-TGAI sebesar Rp195 juta yang ditransfer melalui rekening masing-masing melalui dua tahap. Tahap pertama 70 persen dan tahap kedua 30 persen.

“Saya baru tahu kalau penerima program P3-TGAI itu masing-masing dapat Rp195 juta. Tapi mungkin di lapangan terjadi miskomunikasi antar kelompok di sana, sehingga terjadi kesalahpahaman,” ujarnya.

“Ini jadi bola liar yang disinyalir ada potong-potong. Dan tadi itu turunnya kan dua tahap, mungkin yang lain tidak tahu,” imbuhnya.

Pos terkait