Perusahaan Daerah Pandeglang Berkah Maju (PD PBM), yang saat ini tengah mengembangkan pengolahan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP), ternyata berdampak pada pemanasan global atau adanya pengurangan emisi gas carbon hasil yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dr Kiman Siregar, dari lembaga Indonesian Life Cycle Assesment Network saat melakukan analisa proses pengolahan sampah menjadi bahan lain, di TPA Bangkonol, pada Rabu,30 Juli 2025.
Pengolahan sampah menjadi biomasa seperti BBJP yang dilakukan oleh PD PBM, ternyata mempunyai dampak yang signifikan terhadap pemanasan global atau adanya pengurangan emisi gas Carbon yang ditimbulkan dengan adanya co-firing batu bara di PLTU,”ungkapnya.
Dr Kiman Siregar yang juga aktif di BRIN Puspitek Serpong Tangerang, menjelaskan, penggunaan BBJP atau biomassa sebagai co-firing PLTU secara histori untuk mengurangi emisi gas carbon atau mengurangi polusi yang berdampak pada pemanasan global.
“Misalnya, Produksi per KWH yang bahan bakarnya menggunakan batu bara akan menghasilkan zat emisi carbon sebesar satu kilogram. Sedangkan, per KWH yang diproduksi menggunakan Biomassa atau BBJP hanya akan menghasilkan 0,2 Kilogram zat emisi carbon. Biomassa ini mempunyai kontribusi besar terhadap pengurangan nilai pemanasan global per kWh nya itu 80% lebih bagus gitu,”jelasnya.
Sementara itu, Manajer Umum PD PBM,Supriatna menambahkan, saat ini pihaknya terus berupaya melakukan pengolahan sampah sebagai upaya mengurangi adanya timbulan sampah di TPA Bangkonol dengan cara mengolah sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP).
“Produksi BBJP saat ini baru 1 ton perhari. Untuk produksi 1 ton perhari ini membutuhkan setidaknya 7 sampai 15 Ton perhari,” ungkapnya saat ditemui diruang kerjanya.
Masih kata Supriatna, untuk ke depannya pihaknya akan melakukan melakukan penambahan kapasitas mesin pengolahan sampah yang pada akhirnya akan melakukan pengurangan timbulan sampah di TPA Bangkonol.
“Untuk kedepannya kami akan melakukan penambahan kapasitas mesin sehingga produksi BBJP semakin meningkat dan timbulan sampah menjadi berkurang,”imbuhnya.