Sepasang suami istri, Ibrahim (64) dan Emi (56), bertahan hidup di sebuah rumah sederhana yang nyaris roboh di kampung Maja Tengah,Kelurahan Sukaratu,Kabupaten Pandeglang,Banten. Rumah yang mereka tinggali sudah Lima tahun itu kini mengalami kerusakan parah, mulai dari atap bocor, dinding rapuh, hingga tiang penyangga yang rusak.
Ibrahim yang merupakan seorang pengamen badut, mengungkapkan bahwa penghasilannya yang tidak menentu tidak cukup untuk memperbaiki rumah tersebut.
“Setiap hari saya bekerja seadanya, penghasilan cuma cukup buat makan. Kalau untuk memperbaiki rumah, kami tidak sanggup,” katanya dengan wajah penuh kesedihan.
Sementara sang istri,emi menambahkan bahwa setiap hujan datang, mereka harus mengungsi ke rumah tetangganya yang dianggap lebih aman.
“Kami sering takut kalau sewaktu-waktu rumah ini ambruk, terutama saat angin kencang. Tapi kami tidak punya pilihan lain,” ungkapnya.
Selama ini, emi menuturkan tidak pernah mendapatkan bantuan apa pun dari pemerintah daerah setempat.
” Boro-boro pak, orang-orang mah dapet bantuan beras miskin (Raskin) dan lain-lain, kami mah cuma bengong aja, ” Ungkap emi sambil menangis.
Menurut emi, penghasilan suami sebagai pengamen badut terkadang tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
” Penghasilan suami ibu kadang 30 ribu, kadang 35 ribu. Itu pun belum di potong sewa kostum 25 ribu rupiah, uang segitu mana cukup kan buat makan saja kurang, ” Keluhnya.
Emi yang memiliki tiga orang anak ini hanya berharap rumahnya dapat segera di perbaiki.
” Pengennya cepet di benerin pak, biar bisa hidup tenang, ny mana dan gak ketakutan lagi jika sewaktu -waktu rumahnya roboh, ” Harapnya.
Sementara Lurah Sukaratu,Andri indrawan mengaku sudah mengajukan bantuan ke pemerintah daerah.
“sudah kami ajukan ke pemerintah daerah ,melalui dinas perumahan kawasan permukiman dan pertanahan kabupaten pandeglang, Mudah-mudahan dapat segera direalisasikan, ” ujarnya.