Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang( DPUPR) setempat, akhirnya buka suara terkait jembatan yang ambruk akibat dilintasi truk muatan kayu di Desa Keramatjaya, Kecamatan Cimanggu. Pemkab Pandeglang mengaku kesulitan untuk menangani jembatan tersebut, dan hanya mengandalkan Pemrov untuk melakukan penanganan.
“Kondisi (keuangan) di Pandeglang sedikit pendanaan, kita udah koordinasi dengan PUPR provinsi ingsa Allah mudah-mudahan tidak lama pasang jembatan sementara, mudah-mudahan mereka berkenan karena memang akses utama,” kata Kabid Bina Marga DPUPR Pandeglang, Andrian Wisudawan saat dikonfirmasi, Selasa (9/12/2025).
Andrian mengatakan jembatan tersebut merupakan akses utama penghubung ketiga desa yaitu Cibadak, Tugu dan Rancapinang. Kondisi itu mengakibatkan mobilitas warga di tiga itu terhambat.
“Jembatan itu vital karena memang akses utama satu-satunya,” katanya.
Andrian mengatakan DPUPR Pandeglang telah membuat dokumen perencanaan untuk perbaikan jembatan namun terbentur anggaran. Sehingga katanya, untuk perbaikan permanen Pemkab mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat atau Pemrov Banten.
“Jadi kita sudah dibuat dokumen perencanaan, mudah-mudahan akhir tahun ini dokumen perencanaan selesai disusun. Ini bagian dari usulan mudah-mudahan kalau kita usaha bisa kementerian, atau ke Pemprov Banten, mudah-mudahan bisa dibantu untuk pekerjaan konstruksinya karena memang biaya cukup tinggi,” katanya.
Andrian melanjutkan tim dari DPUR Pandeglang sudah diterjunkan kelokasi untuk melihat kondisi jembatan.
“Sekarang tim kelapangan untuk melihat jembatan yang patah,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Jembatan di Desa Keramatjaya, Kecamatan Cimanggu, Pandeglang, Banten, ambruk saat dilewati kendaraan. Akibatnya, akses ke tiga desa terputus.
“Jembatan penghubung ke tiga desa ambruk,” kata warga setempat, Debin, Minggu (7/12/2025).
Debin mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB tadi. Dia mengatakan jembatan sudah rusak karena usia.
“Jembatan sudah bolong, sudah ditambal pohon kelapa, setelah itu ada truk lewat bawa kayu gelondongan, ambruk di situ sama mobil-mobilnya,” katanya.






