Pemerintah Provinsi Banten yang berkolaborasi bersama Pemerintah Kabupaten Pandeglang, TNI Angkatan Darat, dan PT. Kertapati Wijaya KSO Areco, saat ini tengah membangun jembatan Bailey di Desa Kramatjaya, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang. Jembatan Bailey ini menjadi solusi darurat untuk memperlancar akses warga setelah jembatan penghubung 4 Desa ini ambruk setelah tidak kuat menahan beban saat dilintasi truk bermuatan kayu, pada Minggu (07/12/2025) lalu.
Akibat insiden tersebut, mobilitas masyarakat setempat terputus. Akses jembatan yang selama ini dipakai masyarakat, termasuk pelajar beraktifitas terganggu. Kondisi itu membuat warga harus melalui jalur alternatif yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat.
Bupati Pandeglang, Dewi Setiani, yang mengecek langsung ke lokasi pembangunan jembatan BAILEY mengatakan, pembangunan jembatan sementara berupa Jembatan Bailey yang diajukan oleh pemerintah daerah, kini tengah dalam tahap persiapan awal untuk segera direalisasikan, sambil menunggu pembangunan jembatan permanen yang lebih besar di lokasi tersebut.
“Karena kewenangan oembangunan jembatan ini oleh Pemprov Banten, Ini adalah sinergi yang luar biasa. Ini diperlukan untuk keamanan ketertiban dan kenyamanan masyarakat, juga keselamatan dan aktivitas warga di wilayah kecamatan Cimanggu, ” kata Bupati, dilokasi pembangunan, Rabu (23/12/2025).
Pembangunan jembatan ini diharapkan mampu memberikan akses yang lebih aman bagi warga, pelajar, pedagang, petani, dan kendaraan kecil sambil menunggu pembangunan jembatan permanen yang lebih kokoh.
” Ini ditargetkan awal Januari 2026 sudah selesai, sehingga mobilitas masyarakat bisa secepatnya kembali normal, ” ujar Bupati.
Sementara itu, Dandim 0601/Pandeglang, Letkol Inf Afri Swandi Ritonga menyebut, percepatan pembangunan jembatan ini sangat penting, mengingat akan berdampak pada pembangunan Batalyon Badak Sakti yang saat ini sedang berjalan.
” Saya sebagai militer, daerah Cimanggu sana ada Batalyon 842 yang sedang proses pembangunan. Jadi kami meminta agar mempercepat proses pembangunan jembatan ini. Kemudian kami juga membantu dari kemenhan, juga dari PT Kertapati Wijaya selaku perusahaan yang membangun Batalyon 842. Mudah-mudahan dengan adanya sinergitas dan kolaborasi ini, jembatan dapat segera selesai dan masyarakat bisa beraktifitas seperti biasa, “jelasnya.
Ditempat yang sama, Tabri Tyan Purnama selaku Proyek manager pembangunan dari PT Kertapati Wijaya mengaku, cukup terdampak akibat robohnya jembatan tersebut. Untuk itu pihaknya berharap agar proses pembangunan ini bisa berjalan dengan cepat dan lancar.
“Kalau kita lebih ke akses ya, karena kita kan sedang membangun Batalyon 842 jadi pada akhirnya progres kami sangat tertunda dan terganggu sekali. Karena kendaraan-kemdaraan kita untuk keperluan pembangunan terputus samapai sini, dan dari sini ke lokasi Batalyon 842 masih sekitar 10 kilometer, jadi itulah kesulitan kami, ” tandasnya.
” Makanya kita ikut mendorong untuk secepatnya direalisasikan jembatan ini, kami memang dapat perintah apabila dari pemda telat, itu kami bisa juga membangun jembatan sendiri. Tapi alhamdulillah dengan adanya kolaborasi, kami bersama-sama membangun kembatan ini,” tambahnya.







