“Ini adalah hasil kerja keras dari BUMD PD BM, DLH dan pendampingan dari PT Indonesia Power (IP) yang terus memberikan ilmu-ilmunya sehingga kami bisa mengolah sampah menjadi BBJP yang kemudian hasilnya kami suplay ke PLTU II Labuan sebagai bahan bakar pengganti Batu Bara,”ungkapnya kepada wartawan.
Irna mengklaim, jika kualitas BBJP yang dihasilkan melalui pengolahaan sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol ini, mempunyai standar yang telah ditetapkan oleh Indonesia Power sebagai bahan bakar pengganti batu bara.
“BBJP yang dihasilkan kualitasnya, sudah masuk standar yang telah ditetapkan dan insya Allah kedepan kuantitasnya kami akan tambah, karena permintaan PLTU II Labuan terhadap BBJP sebagai bahan bakar pengganti batu bara sangat tinggi,”imbuhnya.
Sementara itu, PLT Direktur BUMD PDBM, Jaenal Huri mengatakan, saat ini mesin pengolah sampah menjadi BBJP yang tersedia di TPA Bangkonol baru bisa menghasilkan 1 Ton BBJP perhari dan dengan bimbingan atau asistenensi dari PT Indonesia Power kedepannya kami akan tambah kapasitas mesin menjadi 10 ton perhari.