Ratusan Warga Menes Ikut Aksi Bersih-Bersih

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE

Gerakan Selasa Bersih yang diinisiasi Forum Peduli Menes (FPM) berhasil menarik antusiasme masyarakat. Sekitar 200 warga bersama unsur Muspika, TNI, Polri, serta berbagai instansi terkait turun langsung melakukan aksi bersih-bersih dan penataan kawasan cagar budaya serta alun-alun Menes, pada Selasa 2 Desember 2025.

Ketua FPM, Rifai mengatakan, kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertib dan nyaman di wilayah Menes.

Bacaan Lainnya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE

“Alhamdulillah masyarakat yang peduli terhadap lingkungan di Menes hadir, termasuk berbagai instansi seperti TNI dan Polri. Mereka bersama-sama melakukan penataan lingkungan, bersih-bersih, serta penataan pedagang kaki lima agar dapat menempati lokasi yang nyaman tanpa mengganggu ketertiban kawasan Menes,”ungkap Rifai.

Ia menjelaskan, beberapa titik menjadi sasaran pembersihan, termasuk eks kawasan kawedanaan dan alun-alun.

“Di kawedanaan dan alun-alun sekarang sudah terlihat lebih bersih dan rapi. Untuk pedagang kaki lima juga kami tata kembali agar tampil lebih estetik dan tertib,” jelasnya.

Rifai berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut. “Harapan ke depan agar penataan dan sterilisasi kawasan kawedanaan meningkat, dan tidak lagi dicampuri kegiatan komersial atau lainnya, melainkan difokuskan untuk kunjungan wisata budaya,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Menes, Usep Sudarmana, mengapresiasi langkah FPM serta kolaborasi berbagai unsur masyarakat dan pemerintahan.

“Alhamdulillah kegiatan tadi berjalan dengan baik. Semua jajaran Muspika, kepala UPT, korluh, Ikades, serta berbagai elemen masyarakat ikut terlibat. Gerakan Peduli Menes ini memang ditujukan untuk meningkatkan K3 di kawasan cagar budaya dan alun-alun,” kata Usep.

Ia juga menuturkan bahwa dukungan datang dari banyak pihak. “Alhamdulillah ada dukungan dari anggota DPRD dan tokoh masyarakat. Sejak pagi hingga siang kami juga melakukan penataan pedagang kaki lima agar tampil lebih estetik,” tambahnya.

Usep berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi gerakan awal, tetapi dapat dilakukan secara berkelanjutan.

“Semoga FPM konsisten menjaga K3 di lingkungan cagar budaya dan alun-alun. Harapannya kegiatan ini bisa terus dilaksanakan, dan masyarakat bisa menindaklanjuti. Ini menjadi contoh bahwa sampah harus tertib ditangani dan dijaga bersama-sama,” tutupnya.

Pos terkait