Capaian Program CKG Masih Jauh Dari Target, Dinkes Pandeglang Sebut Kesadaran Masyarakat Masih Rendah

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE

Program cek kesehatan gratis yang digagas oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandegalng sejak Agustus tahun 2025 belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Berdasarkan data terbaru hingga akhir September, hanya sekitar 0,71 % dari target 1,4 Juta sasaran atau sekitar 10.000 warga yang telah memanfaatkan layanan kesehatan gratis yang tersedia di Puskesmas dan pos layanan terpadu (posyandu).

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Samsudin, mengungkapkan program CKG mulai dilaksanakan secara serentak pada 1 Agustus 2025 di seluruh puskesmas di Pandeglang. Program tersebut menyasar seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelajar dari jenjang TK hingga SMA.

Bacaan Lainnya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE

“Sejak launching di awal Agustus, kegiatan CKG sudah berjalan di seluruh puskesmas. Untuk anak sekolah, pelaksanaan dilakukan bertahap karena jumlah sekolah di Pandeglang mencapai sekitar 1.600 sekolah, mulai dari TK sampai SMA,” ungkap Samsudin, Senin (13/10/2025).

Menurut Samsudin, pelaksanaan secara bertahap dilakukan karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan bahan habis pakai (BNHP) yang tersedia di lapangan.

“Kita tidak bisa melaksanakan serentak di semua sekolah karena keterbatasan tenaga dan peralatan. Maka, pelaksanaannya dilakukan bergantian, misalnya bulan ini untuk SMA, bulan depan SMP, dan seterusnya,” jelasnya.

Dikatakan , hingga minggu pertama Oktober, pelaksanaan CKG di kalangan pelajar telah menjaring 10 ribu anak sekolah. Namun angka tersebut baru sebagian kecil dari target keseluruhan.

“Capaian kita baru di angka 10 ribuan anak sekolah. Untuk masyarakat umum, jumlahnya masih sangat kecil karena kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan masih rendah,” pungkasnya.

Lebih lanjut samsudin menjelaskan, sebagian masyarakat masih ragu untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis karena takut jika diketahui memiliki penyakit tertentu.

“Banyak masyarakat yang enggan memeriksakan diri karena khawatir ditemukan penyakit. Padahal, tujuan program ini adalah untuk deteksi dini agar bisa segera ditangani,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan terhadap para pelajar, Dinkes Pandeglang menemukan adanya penyakit tidak menular yang mulai menyerang anak-anak, seperti diabetes melitus (DM) tipe 2 dan hipertensi.

“Sekarang penyakit seperti DM dan hipertensi tidak hanya menyerang orang dewasa. Anak-anak pun mulai terdeteksi mengalami penyakit tersebut akibat pola makan yang tidak sehat dan konsumsi jajanan tinggi gula,” imbuhnya.

Selain itu, pelaksanaan CKG juga difokuskan pada penjaringan penyakit menular, khususnya tuberkulosis (TBC). Namun, hingga saat ini kasus TBC pada anak sekolah masih jarang ditemukan.

“Untuk penyakit menular, kita baru melakukan screening TBC. Hasilnya masih relatif rendah karena daya tahan tubuh anak-anak masih cukup baik,” tuturnya.

Sebagai langkah antisipasi dan tindak lanjut, Dinkes terus mendorong masyarakat, terutama pelajar, untuk memanfaatkan fasilitas pemeriksaan gratis yang telah disediakan pemerintah daerah.

“Kami terus memberikan edukasi di puskesmas agar masyarakat memanfaatkan layanan ini. Anak-anak sekolah juga diimbau menyampaikan informasi kepada orang tuanya supaya ikut cek kesehatan gratis. Karena sekarang, setiap warga berhak mendapat pemeriksaan kesehatan minimal satu kali dalam setahun,” terangnya.

Pos terkait