Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam dewan Pimpinan Wilayah Jaringan Pemuda Mahasiswa Indonesia (DPC JPMI) Banten, menyoroti kelalaian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34-402206 Kadubanen, yang diduga menyebabkan banyak kendaraan mengalami mogok usai mengisi bahan bakar beberapa waktu lalu.
Kamis siang, Perwakilan DPW JPMI Banten melakukan pertemuan dengan pihak SPBU Kadubanen, dan perwakilan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) kabupaten pandeglang, Serta perwakilan dari Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) DPC Banten di aula kantor Diskoperindag Kabupaten Pandeglang, untuk membahas persoalan tersebut.
Koordinator DPW JPMI BANTEN, Entis Sutisna menyatakan ketidakpuasannya dengan hasil pertemuan tersebut, pria yang akrab di sapa Tayo itu menganggap persoalan kelalaian SPBU Kadubanen belum diselesaikan dengan baik.
“Kami merasa tidak puas, karena persoalannya belum tertuntaskan dengan baik pengelolaan itu sendiri,” Katanya kepada awak media, kamis (27/02/2025).
Seharusnya lanjut entis, ketika pemeliharaan SPBU itu berlangsung, harusnya tidak ada transaksi dulu, Jangan ada pengoperasian SPBU.
” Ternyata mereka (pihak SPBU) mengakui bahwa alat pendeteksi air itu di cabut, sehingga masuklah air itu, dan berdampak terhadap BBM itu sendiri.
Kenapa yang kita herankan itu dijalankan gitu, harusnya kan di tutup dulu, ” Pungkasnya.
Entis menegaskan, pihaknya akan terus mengawal persoalan ini hingga tuntas.
” Walaupun memang tadi kami mendapatkan laporan dari pihak hiswana migas, bahwa SPBU Kadubanen telah diberikan sanksi berupa teguran oleh pihak pertamina, ” tegasnya.
Sementara sekertaris Hiswana migas DPC Banten, muhammad Irfan menyebut, peristiwa ini menjadi bahan evaluasi pihaknya untuk memastikan program pertamina khususnya pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik.
” Kami dari Hiswana migas mengarahkan agar peristiwa ini jangan terjadi lagi di kemudian hari nanti, ” Singkatnya.
Sebelumnya, sejumlah kendaraan mogok usai mengisi BBM di SPBU Kadubanen pada Senin (17/02/2025) lalu, pengawas SPBU Kadu Banen, Saepul menyatakan sedang ada penggantian dispenser SPBU. Pada saat perbaikan, dombak atau corong tangki penghubung ke dispenser SPBU kemasukan air.
“Ternyata tanpa sepengetahuan rembes dari depan, nah itulah yang menyebabkan air masuk ke dombak,” katanya.
Ipul mengatakan ada 10 motor dan 3 mobil yang mogok. Ia mengklaim sudah memberikan ganti rugi atas kerugian konsumen yang ditimbulkan.
” sudah dibereskan, BBM diganti, kerusakan sudah kita perbaiki, Alhamdulillah tidak ada masalah,” pungkasnya.