Hasil Laut Tak Menentu, Pembuat Ikan Asin Di Pandeglang Keluhkan Kurangnya Bahan Baku

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE

Para pembuat ikan asin di Kampung teluk,desa teluk, kecamatan labuan,kabupaten pandeglang,banten, mengeluhkan minimnya bahan baku. Bahan baku ikan yang didapatkan dari para nelayan itu mengalami kelangkaan dalam beberapa pekan terakhir.

Hal tersebut, salah satunya dirasakan oleh sakrodi (52) , Pembuat ikan asin di tempat pelelangan ikan (TPI) desa teluk.

Bacaan Lainnya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE

“Ikan nya masih langka, keadaan cuacanya kan gak bisa di prediksi, ” Kata sakrodi, Kamis (02/01/2025).

Biasanya, dalam sehari sakrodi mampu mengolah ikan asin hingga 200 kilo, namun saat ini hanya sekitar 50 kilo ikan.

“Sudah tiga pekan terakhir para nelayan enggan melaut, jadi berdampak sama kelangkaan ikan untuk kami para pembuat ikan asin, ” Tambahnya.

Selain itu,harga ikan juga saat ini sedang tinggi, bisa dua kali lipat dari harga Normal.

” Satu kilo harganya sekarang tinggi, sampe 35 ribu rupiah, dari harga normal 15 sampe 20 ribu rupiah, ” Ujarnya.

Senada dengan sakrodi, sarkim (60) pembuat ikan asin lainnya mengeluhkan minimnya bahan baku ikan asin saat ini.

” Gelombang tingggi dan ombak besar membuat para nelayan enggan melaut, jadi berpengaruh sama kami sebagai pembuat ikan asin, ” Keluhnya.

Sarkim menyebut jika biasanya membuat ikan asin sekitar 100 kilo gram perhari, namun saat ini hanya bisa 15 sampai 20 kilo perhari.

” Saya biasa beli ikan di nelayan 15 ribu per kilo, dan dijual kembali ke konsumen seharga 45 ribu rupiah perkilonya, ” Tandasnya.

Beberapa jenis ikan yang biasanya di oleh menjadi ikan asin antara lain, ikan kacang-kacangan, tembang, banjar dan layur. Para pembuat ikan asin berharap cuaca segera normal sehingga produksi ikan asin bisa kembali melimpah.

Pos terkait