Omzet penjualan bendera merah putih tahun ini melorot. Pedagang musiman bendera merah putih pun mengelus dada.
Seperti diungkapkan Maman (38), warga asal Kecamatan Cadasari, satu dari 10 pedagang bendera merah putih di Jalan Ciekek-Labuan.
“Prediksi saya, omset penjualan bendera merah putih di tahun 2023 ini bakalan rungkad,” keluh Maman, kepada Akurat Banten, di Ciekek, Kamis (10/8/2023).
Menurut Maman, berdasarkan hitungan hasil penjualan yang dilakukannya sejak 21 Juli hingga 16 Agustus kedepan masih jauh dari target.
“Biasanya memasuki H-6 HUT RI ke-78, modal pembelian bendera sudah kembali. Tapi sampai tanggal 10 ini, justru semakin melempem. Bahkan, biaya rumah tangga mengocek dari uang simpanan,” ungkapnya.
Ayah dua anak ini menambahkan, bahwa pendapatan borongan di tahun ini sama sekali kosong.“Transaksi penjualannya memang ada disetiap harinya. Namun, hanya dua hingga 3 lembar saja bendera dengan ukuran 90 cm dan 120 yang terjual,” ungkapnya.
Mengenai harga bendera ukuran 90, tambah Maman, dibandrol dengan harga Rp25.000. Sedangkan, yang ukurannya 120 cm dipatok Rp50.000. Dari keduanya, bukan harga mati, tapi masih bisa dinegosiasi.
“Intinya, pedagang bendera di tahun 2023 ini mengalami kerungkad-an,” keluhnya.
Sementara itu, Apid, warga sekitar mengaku tahun ini dirinya memang tidak membeli bendera merah putih. Karena bendera sebelumnya masih bagus.
“Tahun lalu (2022), bendera yang saya beli kondisinya masih bagus. Jangankan buat beli bendera. Untuk membeli susu anak saja masih mengandalkan pinjaman dari sanak famili. Bukannya tidak menghargai jasa pahlawan kita. Tapi, kondisi ekonomi keluarga saya juga rungkad,” tukasnya.