Klinik Utama Mata Saruni bekerjasama dengan PT. Erlangga Edi Laboratories (Erela) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, menggelar operasi katarak mata gratis, pada Sabtu 27 Januari 2024 kemarin.
Ketua penyelenggara operasi katarak, dr. Bari Hafidh Pramono mengatakan bahwa pihaknya sebetulnya membuka kuota untuk 35 orang, namun pendaftar mencapai 40 orang. “Hal tersebut bukan masalah, artinya makin banyak yang kita bantu,” kata dr. Bari
Bari menjelaskan kegiatan baksos operasi katarak gratis tersebut merupakan komitmen dari klinik Utama Mata Saruni untuk mengentaskan angka penderita katarak di Kabupaten Pandeglang.
“Kebetulan angka katarak di Kabupaten Pandeglang ini dinilai cukup tinggi, jadi ini adalah salah satu cara untuk mengurangi jumlah penderita katarak,” ungkapnya.
Kegiatan kemanusiaan tersebut sebetulnya bukan yang pertama kali dilakukan oleh klinik Utama Mata Saruni. Sejak 2009, kata Bari, pihaknya secara rutin melakukan operasi katarak.
“Sejak wal berdiri di sini tahun 2009, kita memang sering melakukan, bukan hanya di Pandeglang, tapi seluruh Indonesia. Untuk tahun ini (2024) merupakan kegiatan yang pertama,” ujarnya.
Ia mengucapkan terimakasihnya kepada seluruh pihak ketiga yang telah bekerjasama sehingga kegiatan ini bisa terus terselenggara secara maksimal.
“Terimakasih ke pada seluruh pihak ketiga. Selain swasta, kita juga bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan juga Baznas. Karena yang tidak tercover oleh BPJS, bisa di cover oleh Baznas,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, perwakilan PT. Erela, dr Andriani T Larosa mengatakan bahwa perusahaannya memang sangat konsen dengan aktivitas sosial seperti operasi katarak. Untuk itu, pihaknya memberikan bantuan CSR bagi masyarakat penderita katarak yang tidak terdaftar dalam BPJS Kesehatan.
“Rencananya, di tahun ini kami akan akan melaksanakan baksos ini di 30 titik di Indonesia termasuk di Kabupaten Pandeglang,” terangnya.
“Selain katarak, kita juga konses pada baksos penyakit-penyakit umum lainnya,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan dan Kesehatan Dinkes Pandeglang, Samsuddin mengungkapkan, Pandeglang merupakan kabupaten dengan penderita katarak terbanyak di Provinsi Banten.
Kendati demikian, ia tak menyebutkan berapa total penderita katarak di Pandeglang, namun yang pasti melalui kegiatan baksos ini, dirinya berterima kasih karena kegiatan tersebut bisa mengurangi angka penderita katarak.
“Kegiatan yang dilakukan oleh Klinik Utama Mata Saruni ini sangat membantu sekali, karena ini juga termasuk program yang ada di Dinas Kesehatan terutama program gangguan indra. Selama ini, Klinik Utama Mata Saruni telah menyumbangkan angka terbanyak untuk penjaringan katarak. Karena hampir setiap Minggu, mengadakan kegiatan operasi katarak untuk pasien BPJS maupun non BPJS,” tandasnya.
Sementara itu, Jaenudin (67) salah satu peserta baksos asal Kecamatan Cimanggu, mengaku, sangat terbantu dengan adanya program operasi katarak mata yang digelar klinik utama mata Saruni.
Karena menurutnya, 4 tahun dirinya menderita katarak, ia tak menyangka akan bisa kembali melihat dunia secara normal. Apalagi, kata dia, Jaenudin bersama 39 pasien lainnya menjalankan operasi tersebut secara gratis.
“Sudah 4 tahun mata sebelah kiri saya sakit dan pandangan berkabut. Alhamdulillah dengan adanya operasi katarak gratis ini mata saya bisa dengan jelas melihat lagi,” katanya.