Lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), menjadi penyumbang angka pengangguran di Kabupaten Pandeglang
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari BPS Pandeglang, jumlah angkatan kerja 2023 secara keseluruhan di Kabupaten Pandeglang sebesar 590.432 jiwa. Namun, hanya sekitar 537.026 jiwa yang masuk dalam kategori bekerja.
Artinya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Pandeglang mencapai 9,05 persen atau 53.406 jiwa.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Achmad Widijanto menjelaskan bahwa angka tersebut memang mengalami sedikit penurunan jika di bandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai 9,24 persen.
“Namun sebetulnya di tahun 2021, persentase pengangguran di Pandeglang itu hanya 7,7 perssen. Walaupun turun sedikit di 2023 kemarin, tapi naik drastis di 2022 lalu,” kata Achmad kepada wartawan, pada Senin 4 Maret 2024.
Lulusan SMA, menjadi penyumbang terbesar angka pengangguran dengan total 27.681 jiwa. Diikuti lulusan SD sebanyak 13.535, SMP 10.014 jiwa, dan terakhir Perguruan Tinggi sebanyak 2.176.
Achmad mengatakan, pendidikan di Kabupaten Pandeglang saat ini cenderung tidak memiliki kompetensi yang tidak sesuai dengan dunia kerja. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin angka pengangguran di Pandeglang terus mengalami peningkatan.
“Contohnya kalo di Pandeglang kan potensi terbesarnya dari pertanian, nah ada gak SMA/SMK kita yang punya jurusan pertanian? Beberapa mungkin ada, tapi kan fokusnya itu, ada perkebunan, holtikultura, dan sebagainya,” terangnya.
Selain pendidikan, faktor lain yang juga harus diperhatikan adalah program dari OPD terkait. Pemerintah harusnya memiliki kemampuan untuk bisa mengundang investor masuk dan membuka lapangan kerja di Kabupaten Pandeglang.
“Pemerintah harus punya jaringan, baik ke pihak swasta ataupun yang lain. Apalagi jumlah angkatan kerja kita kan pasti terus bertambah, tapi yang berpartisipasi kerja hanya berapa kan,” imbuhnya.
Hal tersebut menempatkan Kabupaten Pandeglang berada di peringkat kedua dengan persentase pengangguran tertinggi di Provinsi Banten di bawah Kabupaten Serang.
Sebelumnya, Asda I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan (PemKesra) Setda Pandeglang, Doni Hermawan mengakui soal minimnya lapangan kerja di Kabupaten Pandeglang.
Sejauh ini, kata Doni, usaha Pemkab Pandeglang untuk menambah lapangan kerja masih dalam proses, khususnya dalam hal mengundang investor.
“Kami masih berharap, tol (Serang-Panimbang) ini bisa selesai, pabrik-pabrik bisa terbangun, investasi bisa masuk kan itu solusinya. Kita tidak bisa mengandalkan pariwisata saja, tapi sektor lain juga,” jelasnya.
Dalam menjalankan program tersebut, Pemkab juga tak bisa berjalan sendirian. Doni meminta kepada seluruh masyarakat untuk berkolaborasi membangun iklim yang nyaman bagi para calon investor.
“Temen-temen masyarakat juga harus bisa membantu kami sehingga bisa nyaman investasi masuk, itu saja dulu sebetulnya,” tandasnya.