Pandeglang Alami Deflasi Tiga Bulan Beruntun, Ini Penyebabnya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pandeglang mencatat, bahwa pada Juli 2024 terjadi deflasi sebesar 0,30 Persen dibandingkan bulan sebelumnya.

kata Kepala BPS Pandeglang, Achmad Widijanto, mengatakan, Deflasi yang terjadi di Juli 2024 merupakan deflasi ketiga di tahun 2024. Pada Mei 2024 deflasi terjadi sebesar 1,06 persen dan Juni sebesar 0,52 persen. Sementara secara year on year (y-on-y) terjadi inflasi sebesar 1,70 persen.

“Dari Januari hingga Juli 2024 ataupun tujuh bulan kalender, terlihat bahwa tiga bulan terakhir yaitu Mei, Juni dan Juli menunjukkan angka deflasi atau inflasinya negatif,” kata Kepala BPS Pandeglang, Achmad Widijanto, Jumat, 2 Agustus 2024.

Achmad kemudian memaparkan kelompok penyumbang deflasi di Pandeglang sendiri ialah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,08 persen dengan andil 0,49 persen.

“Dari total 11 kelompok pengeluaran hampir semuanya inflasi kecuali kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau yang mengalami deflasi. Namun, mempunyai andil yang cukup besar yaitu -0,49 persen,” paparnya.

Sementara itu, lanjut Achmad, komoditas yang paling dominan mengalami deflasi ialah tomat sebesar 44,24 persen dengan andil sebesar 0,31 persen.

Selain itu ada beberapa komoditas lain seperti bawang merah, cabai merah, daging ayam ras, ikan kembung, ikan banyar, ikan gembolo, ikan aso-aso, ketimun, jengkol, telur ayam ras, susu bubuk untuk balita, dan bawang putih.

“Sementara komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m pada Juli 2024 sendiri ialah cabai rawit, beras, kopi bubuk, kangkung, minyak goreng, nasi dengan lauk, sekolah dasar, emas perhiasan, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, dan cumi-cumi,” tandasnya.

Pos terkait