Sebanyak 150 peserta mengikuti lomba layang-layang yang digelar di Kampung Namprak, Desa Mendung, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang. Dalam lomba tersebut ketangkasan para pemain diuji dalam mengendalikan layangan mereka saat angin kencang. Minggu (03/09/23)
Perlombaan yang diselenggarakan selama satu hari ini, menjadi daya tarik warga lokal hingga berbondong-bondong datang untuk menonton keseruannya.
Dikatakan Edi Santoso salah satu panitia penyelenggara kegiatan tersebut digelar sebagai ajang silaturahmi serta melestarikan lomba tradisional yang hanya digelar saat musim angin kemarau.
“Alhamdulillah lumayan banyak yang antusias terhadap kegiatan tradisional ini, peserta dari warga lokal dan luar juga ada yang datang,” katanya
Ia mengungkapkan, dalam kegiatan tersebut panitia memberikan penilaian khusus kepada layang-layang yang diperlombakan.
“Untuk perlombaan kali ini panitia menilai layangan yg ukuran sayap layangan minimal harus satu meter dan tali layangan berukuran panjang 100 meter layangan yang dinyatakan juara yaitu layangan yang paling tinggi terbanya atau mayungan,” jelas Edi
“Untuk juara satu panitia menyediakan hadih satu ekor kambing dan Piala, juara dua satu ekor ayam jago dan Piala, serta juara tiga satu ekor ayam dan Piala,” tambahnya serya mengatakan untuk menaikkan layangan peserta tiap grup terdiri dari 6 orang.
Selain itu, Kepala Desa Mendung Asep Setiawan menerangkan, keseruan tahunan ini juga sekaligus membantu warga lokal untuk ikut mengais rejeki lantaran banyaknya orang yang melihat pertandingan tersebut.
Selain itu ia mengaku, sebagai pemerintah desa harus terus memberikan dukungan kepada kegiatan positif yang digelar anak-anak muda.
“Atas nama pemerintah desa akan selalu senantiasa mensupport kegiatan anak-anak muda, apalagi anak-anak muda di desa Mendung,” ucapnya
Ia mengucapkan, saat ini keterlibatan anak-anak muda sangatlah diperlukan sebagai estafet dari seluruh aktivitas yang akan dilakukan di masyarakat.
“Anak muda sekarang harus serba bisa, serba cekatan, serba aktif, siapa lagi nanti yang akan meneruskan kegiatan-kegiatan tradisional maupun kegiatan lainnya,” tandasnya.