Sebagai Upaya menjaga ketahanan pangan menjadi bagian isu yang cukup penting, lantaran kebutuhan dasar masyarakat terutama pangan harus tetap terpenuhi, Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Banten , bersama petani milenial melakukan panen cabe, yang berlokasi di kelompok tani Kadugemblo 3, desa kadugemblo, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Selasa (18/03/2025)
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, KPW BI Provinsi Banten , Ameriza M Moesa mengatakan, apresiasi tinggi kepada ketua kelompok tani , Muhammad teguh arrosid yang masih berusia muda atas semangat dan dedikasinya menjadi petani milenial.
“Kami menyambut baik acara panen bersama ini, karena Salah satu pencapaian dan yang menjadi kebanggaan bersama di sini adalah simbolis panen cabai yang merupakan hasil dari anak muda, ” Kata Ameriza usai panen cabai bersama, Rabu (19/02/2025).
Ameriza menyebut, hal ini membuktikan bahwa petani muda juga bisa menghasilkan karya. salah satunya adalah cabai yang merupakan tananam holtikultura.
“Provinsi Banten masih defisit untuk produksi cabai, sata berharap aktivitas positif ini bisa memotivasi anak muda agar bisa terjun ke dalam dunia bisnis atau dunia usaha di bidang pertanian, khususnya di bidang pertanian hortikultura serta mendorong generasi milenial untuk berani bertani, ” Tambah nya.
Sementara epala Dinas Pertanian Provinsi Banten , Agus M. Tauchid mengatakan, saat ini untuk produksi cabai di Banten masih mengalami defisit. untuk itu ia menginginkan kegiatan positif ini harus juga dilaksanakan di rumah-rumah.
“Pemanfaatan lahan pekarangan bisa menjadi solusi untuk menjawab tantangan pemenuhan kebutuhan cabai di banten , ” Pungkasnya.
Untuk menjawab defisit produk hortikultura, lanjut Agus, tidak hanya mengandalkan kelompok tani atau pemerintah saja, akan tetapi masyarakat juga ambil andil dengan berangkat mengandalkan pekarangan rumah. karena Jika hanya mengandalkan intruksi Pemerintah tidak akan tercapai.
” Makanya yang dibutuhkan untuk menjawab itu semua adalah ke kompakan masyarakat, kalau cuma ngandelin intruksi pemerintah pusat, provinsi hingga bupati, mungkin gak bakal kecapai, ” Tandasnya.