Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang menggelar sosialisasi dan Focus Grup Discussion (FGD) ketahanan daerah yang berlangsung di Aula Saung Sultan Cikupa Pandeglang.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Rahmat Zultika mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan penyusunan penilaian Indeks Ketahanan Daerah (IKD) resiko bencana yang berada di wilayah Pandeglang dengan melibatkan lapisan pentahelix.
“Jadi penanggulangan bencana itu harus melibatkan semua unsur, semua hasilnya dari situ nanti akan menjadi dokumen agar dibicarakan bersama-sama tuh semua lengkap gitu,” katanya, Senin (17/7/2023).
Dikatakannya, di wilayah Kabupaten Pandeglang ini memiliki daerah rawan bencana tsunami yang terdiri dari 10 titik kecamatan sehingga perlu adanya Rencana Kontigensi (Renkon) kesiap siagaan semua masyarakat.
“Ya di Pandeglang yang stunaminya tinggi daerah pantai ada 10 kecamatan dan 37 desa, kita sekarang sedang menyusun Rencana Kontigensi (Renkon) stunami. Daerah harus punya rencana kontigensi itu saat ini sedang disusun,” kata Zultika.
Menurutnya, bahwa dalam penilaian Indeks Ketahanan Daerah (IKD) ini Kabupaten Pandeglang paling tangguh dalam kesiap siagaan bencana, bisa dikatakan tangguh dikarenakan memiliki kesiapan dokumen yang lengkap.
“Karena isinya kesiapan dokumen, jadi yang ditanyakan IKD itu adalah dokumen-dokumen, kalau Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) baru dimulai tahun ini,” tuturnya.
Ia menambahkan, dari hasil kegiatan ini nantinya semua bisa diterapkan atau diaplikasikan di tempat kerjanya masing-masing untuk melengkapi apa yang sudah di sosialisasikan.
“Jadi sisi mana selanjutnya bisa disikapi oleh semua lembaga yang terlibat di dalamnya atau masing-masing OPD semua pentahelix itu,” tandasnya