BPIP Peduli, Kepala BPIP Tinjau Satu Keluarga yang Alami Lumpuh di Lebak

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D meninjau keluarga yang mengalami kelumpuhan di Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Lebak, Banten, Jumat, (12/1).

Prof. Yudian mengaku prihatin dengan kondisi Abdul Rohman dan lima anggota keluarganya tersebut.

Bacaan Lainnya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE

“Meski santunan ini alakadarnya, semoga kedatangan saya mewakili BPIP dapat meringankan beban keluarga”, ucapnya.

Ia mengatakan, kedatangannya mendadak karena panggilan jiwa sebagai warga negara Indonesia yang berideologi Pancasila (Pancasila dalam tindakan).

“Informasi ini saya dapatkan dari media (berita) yang viral, kemudian sebagai bentuk Pancasila dalam tindakan maka kita wajib peduli dan saya langsung ke sini”, ujarnya.

Prof. Yudian juga mengakui, meskipun kondisi perjalanannya sangat sulit seperti jalan terjal dan licin, namun tidak patah arang untuk sampai ke tempat tinggal Abdul Rohman dan keluarganya.

“Bagaimanapun kondisinya, sebagai bentuk keprihatinan kita, maka Negara harus hadir”, tegasnya.

Kedatangan Kepala BPIP pun disambut baik oleh keluarga Abdul Rohman, Ia dan keluarga mengucapkan terimakasih kepada Prof. Yudian.

“Terimakasih sudah menyempatkan ke sini, semoga Bapak Ibu diberikan kesehatan”, ujarnya.

Dikutip di beberapa media, Abdul Rohman dan kelima saudaranya yakni Misto, Rahmat Hidayat, Sumantri, dan Elah sudah bertahun-tahun mengalami kelumpuhan pada bagian kakinya. Penyakit yang dideritanya tersebut membuat dirinya sulit untuk beraktivitas.

Abdul Rohman bersama keluarganya tinggal di gubuk reyot yang terbuat dari material anyaman bambu dan kayu. Kondisi rumah yang jauh dari kata layak seringkali membuat mereka was-was terutama saat hujan turun. Terlebih bila hujan disertai angin kencang.

Mereka tidak berdaya dan hanya bisa berharap bantuan dari masyarakat dan pemerintah. Meskipun demikian keluarga tersebut saat ini sudah mendapat perawatan Pemerintah Daerah setempat. (DAFA)

Pos terkait