Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Banten Raya yang saat ini melakukan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) memberikan Pembagian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita dan ibu hamil di wilayah Desa Pareang, Kecamatan Mekarjaya, Kabupaten Pandeglang, Senin 29 Januari 2024.
Ketua Kelompok 07 KKM Desa Pareang, Fahri Fahrizal mengatakan, pembagian makanan tambahan (PMT) di Desa Pareang dilakukan selama 2 bulan dengan target sasaran balita dari 0 sampai 3 tahun dan ibu hamil. Ia menyebut, makanan yang diberikan sesuai dengan arahan dari ahli gizi.
“Seperti pada hari pertama berpartisipasi, makanan yang diberikan berupa kudapan berisi kentang, wortel, ayam yang dihaluskan dan dicampur menjadi satu yang dibungkus dengan daun pisang dan semangka sebagai pelengkap,” ungkapnya.
“Pada hari kedua kudapan yang diberikan berisi pastel dan semangka. Dan pada hari terakhir yaitu makan bersama yang berlokasi di posko KKM Desa Pareang dengan makanan berisi nasi yang dibentuk menjadi beruang, orek tempe dan sayur wortel,” lanjutnya.
Ia menyebut, untuk kudapan selalu diganti setiap 10 hari sekali, baik makanannya maupun buah-buahan yang disajikan. Sedangkan nasi diberikan 3 kali dalam 10 hari.
“Dan ketika ada ahli gizi untuk mengontrol perkembangan berat badan anak-anak akan dilakukan makan bersama,” jelasnya.
Ia menuturkan, pembagian makanan tambahan tersebut dibagi menjadi 4 pos agar memudahkan dan mempercepat pengantaran makanan. Dan pemberian makanan diberikan langsung ke rumah penerima secara dor to dor agar sesuai tepat sasaran.
“Target pembagian makanan tambahan tersebut sebanyak 60 orang namun karena kurang sehingga dibagi 2 dengan desa wirasinga,” katanya.
Sementara itu, Ida (40) salah seorang warga mengaku sangat senang dan memberikan apresiasi atas progam yang dilakukan oleh mahasiswa yang saat ini melakukan KKM. Menurutnya, akibat cuaca yang tidak menentu kenaikan berat badan sang anak tidak signifikan.
“Saya sebagai orang tua sangat berterimakasih kepada mahasiswa ini, karena membantu memberikan asupan gizi kepada anak-anak di Desa Pareang,” terangnya.
“Akibat cuaca kenaikan berat badannya tidak signifikan, apalagi dicuaca penghujan saat ini yang membuat berat badan kembali turun karena sakit,” pungkasnya.