Sejumlah warga dan Pemilik kios di Pasar Badak, Kabupaten pandeglang, mengeluhkan semakin semrawutnya penataan pasar. Terutama maraknya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan menutupi kios, sehingga menimbulkan kemacetan di sepanjang jalan yusup martadilaga.
” Ya beginilah setiap hari, semrawut dan acak acakan dan meresahkan,” kata Rohmat, salah seorang pemilik kios Di pasar badak pandeglang, Selasa (11/06/2024).
Menurut Rohmat,para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di atas trotoar hingga badan jalan, menjadi faktor utama penyebab kemacetan terjadi.
” Banyak juga tuh kendaraan yang parkir sembarangan, angkot yang ngelawan arah.jadi semakin kacau gitu,” imbuhnya.
Masih kata Rohmat,kondisi tersebut berdampak pada para pengunjung yang enggan dan malas untuk berbelanja, sehingga banyak pedagang yang kehilangan omzet.
“Pasti sangat berdampak sekali pak, kami ini sampe sekarang sudah kehilangan omzet hampir 80 persen gara-gara kondisi pasar seperti ini,” tandasnya.
Rohmat berharap pemerintah daerah tegas kepada para PKL untuk tidak berjualan di atas trotoar dan badan jalan.
” Ya Pengennya di tata ulang lah sama pemerintah daerah, Agar par pengunjung nyaman saat datang ke pasar badak.dan omzet kami bisa kembali normal,” harapnya.
Sementara salah seorang pengunjung pasar badak, Ohim menyebut kesemrawutan pasar badak sudah berlangsung sejak lama.
“Kayaknya dari dulu yah seperti ini, saya sering ke pasar dan ya gini gini aja. Malah semakin ke sini semakin parah, ” sebutnya.
Menurut Ohim seharusnya pemerintah daerah tegas dalam menindak para pelanggar aturan, khususnya para PKL dan kendaraan yang melawan arah.
” kalau bisa sih disediakan tempat gitu buat para PKL, agar bisa tertata dengan rapih dan tidak mengganggu pengunjung,” tutupnya.