Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menegaskan jika pertemuan antara Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo pada 3 Oktober lalu, adalah murni silaturahmi untuk membahas situasi Negara.
“Sebetulnya pertemuan itu didorong oleh para elit pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Maju. Demokrat ada dalam Koalisi Indonesia Maju, dan tentunya secara umum partai-partai pengusung adalah partai-partai yang ada dalam pemerintahan, sehingga kalau Pak SBY bertemu bersilaturahim dengan Presiden Jokowi akan bagus. Apalagi kita tahu, mungkin terakhir one-on-one pertemuan seperti itu empat tahunan yang lalu. Tentu selain membahas situasi negeri terkini juga membahas terkait dengan Pemilu 2024,” ungkap AHY saat memimpin Rapat Pleno Pengurus DPP Partai Demokrat di Aula Yudhoyono DPP Partai Demokrat, Jumat (13/10) siang.
AHY juga secara tegas membantah jika pertemuan SBY dan Jokowi tersebut, sebagai ajang untuk meminta jatah menteri, terkait arah dukungan partai demokrat kepada Calon Presiden Prabowo Subianto.
“Yang pasti tidak benar jika ada informasi yang beredar kalau pertemuan itu berbicara tentang semacam tukar guling. Bahwa jika kita mendukung cawapres tertentu, maka Demokrat akan mendapat jatah menteri. Tidak benar 100%, tidak ada pembicaraan terkait itu,” tegasnya.
Kalau urusan kabinet, tentu semua itu menjadi hak prerogatif Presiden. “Jadi hanya Bapak Presiden yang bisa mengutarakan hal itu,” imbuhnya.