Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pandeglang menggandeng media massa untuk mencegah penyebaran berita hoaks pada saat tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.
Usaha penangkalan hoaks tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), yang diwakili Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pandeglang, Ketua perwakikan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Pandeglang, dan Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kabupaten Pandeglang, pada Jum’at 27 Oktober 2023 di Hotel Horison Pandeglang.
Koordinator Divisi Data, Hukum dan Informasi, Iman Ruhmawan mengatakan momen hari ini merupakan bertujuan untuk menangkal penyebaran hoak di masyarakat. Terkait akan ditetapkannya daftar calon tetap pada 3 November bulan depan.
“Kita hari ini mempunyai momen yang tepat untuk bersama-sama, ketika DCT itu ditetapkan jangan sampai, ada potensi hoaks atau ujaran kebencian nanti ketika Bacaleg bersosialisasi dan segala macam,” katanya kepada awak media usia acara publikasi pengawasan pencalonan.
Iman berharap dengan penandatanganan MoU bersama teman-teman dari Media, Informasi yang didapat akan lebih jelas, karena media memiliki jaringan yang cukup luas sampai tingkat bawah.
“Harapannya kita Bawaslu bersama teman-teman dari media bisa memberikan informasi Masyarakt. Agar Masyarakat paham, seperti apa iniformasi hoaks ujaran kebencian itu bisa ditangkal secara bersama-sama, ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PWI Pandeglang, Yanadi mengatakan, memasuki tahapan Pemilu 2024, insan pers dan masyarakat sering dihadapkan dengan informasi hoaks. Dalam mencegah berita hoaks itu perlu bersinergi bersama.
“Mengenai pencegahan berita hoaks pada Pemilu menjadi tugas bersama untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih cerdas dalam memilah berita atau informasi yang di terima di media sosial,” katanya.
Menurutnya, pers punya peran vital dalam mencegah tersebarnya informasi hoaks di tengah bergulirnya tahun politik Pemilu 2024. Apalagi saat ini, PWI juga tengah melaksanakan literasi media, yang bertujuan untuk mengajak masyarakat mencegah berita hoaks.
“Di tahun politik memang rawan bertebaran berita hoaks di media sosial. Peran media bisa memberikan penjelasan mana berita produk pers, dan mana berita yang bukan produk pers, sepanjang itu bukan produk pers jangan di bagikan,” ujarnya.