Dua Aktivis mahasiswa dari Kumpulan Mahasiswa Lebak (Kumala) yang sedang melakukan aksi unjuk rasa, berhasil menerobos ke gedung DPRD Provinsi Banten saat gelarnya rapat paripurna istimewa HUT Banten ke 23 ke halaman belakang DPRD Banten. Rabu (4/10/23).
Diketahui, mereka nekat berteriak menyuarakan aspirasinya saat sidang berlangsung.
“Banten gagal, reformasi birokrasi gagal,’ teriak mahasiswa tersebut.
Setelah dua mahasiswa menyampaikan keprihatinannya atas kondisi Banten yang dianggap gagal untuk mensejahterakan rakyat, sidang Paripurna yang berjalan khidmat tiba-tiba berubah menjadi tegang.
Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar sejenak berhenti memberikan sambutan saat diteriaki mahasiswa tersebut.
Keduanya langsung diamankan oleh Pengaman Dalam (Pamdal) DPRD Banten oleh Satpol PP dan pihak kepolisian dan dibawa ke luar ruang paripurna.
Saat diseret keluar pun oleh petugas keduanya terus berteriak menyuarakan aspiranya.
“Banten gagal, Banten miskin, PJ gubernur tidak bisa memberikan pelayanan yang baik,”teriak Muktarom di halaman DPRD Banten.
Dikatakan, Syarul Muhtarom, dirinya mendapatkan perlakuan tidak baik dan dicakar dibagian wajah yang mengakibatkan luka dibagian bibir dan goresan kecil.
“Tadi saya di sana di cakar, mata saya di colok, ini saya berdarah,” ucapnya.
Aktivis Kumala yang bernama Syarul Muhtarom nekad menyuarakan aspirasi saat sidang paripurna istimewa HUT Banten ke 23 berlangsung.
Dua aktivis Kumala langsung di seret oleh pihak keamanan dari lantai dua ruangan paripurna hingga ke halaman belakang DPRD Banten.
Akibatnya, Muktarom mengalami luka, darah terlihat dibagian bibirnya dan luka goresan kecil dibagian wajah.
Saat diamankan petugas, Muktarom mengaku mendapatkan perlakuan tak baik, ia di cakar dan ditonjok bagian matanya oleh petugas.
Sebelumnya, sidang paripurna istimewa HUT Banten ke 23 sempat mengalami insiden setelah mahasiswa masuk menyampaikan aspirasinya.
Paripurna yang berjalan khidmat tiba-tiba berubah menjadi tegang, setelah dua mahasiswa yang masuk ke ruang paripurna di lantai dua menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Banten yang digagal mensejahterakan rakyatnya.
“Banten gagal, reformasi birokrasi gagal,’ teriak mahasiswa tersebut.
Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar yang tengah menyampaikan sambutan tiba-tiba berhenti sejenak.
Mereka langsung diamankan oleh Pengaman Dalam (Pamdal) DPRD Banten, petugas Satpol PP dan pihak kepolisian untuk dibawa ke luar ruang paripurna.
Kendati demikian, aksi protes yang dikeluarkan oleh terus ia teriakan sambil diseret keluar.
“Banten gagal, Banten miskin, PJ gubernur tidak bisa memberikan pelayanan yang baik,”teriak Muktarom di halaman DPRD Banten.